Pernahkah kamu menginginkan sesuatu tapi tidak berani untuk mengejar hal yang kamu inginkan? Pernahkah kamu ingin menjawab suatu pertanyaan tapi gak jadi,kenapa? Atau bahkan ingin menyapa seseorang tapi ketika orang itu lewat kamu hanya diam seribu bahasa,lho kok? Apa kalian tahu hal apa yang terjadi? Virus apa sih yang menyerang mentalmu hingga membiarkan kesempatan melenggang begitu saja melewatimu.Ya, takut dan malu. Takut dan malu adalah wajar. Apabila masih dalam ambang batas normal. Karena rasa takut dan malu bisa menjadi 'imun' bagi jiwa kita. Apabila sudah tidak ada rasa taku dan malu dalam dirimu bukan berarti kamu bangga karena jadi pemberani. Sebagai manusia kita mesti takut dan malu. Eits tapi dalam hal apa dulu? Yup, malu dan takut berguna untuk hal-hal yang positif. Misalnya: Ketika naik motor kamu takut kecelakaan maka kamu memakai helm untuk keamanan. Besok pagi di kelasmu adalah bagian guru yang agak galak kalo kamu kesiangan pasti kena point. Nah kamu pasti berusaha untuk bangun pagi dan datang sebelum bel berbunyi. Misalkan di daerah kamu lagi musim maling, kamu takut rumahmu disatroni maling terus kamu mengunci rumahmu dan menyimpan barang berharga di tempat yang menurutmu aman. Nah itu contoh takut yang benar dan pada tempatnya,karena rasa takut itu berfungsi sebagai 'alarm' yang akan memperingatkan dirimu supaya lebih waspada dan berhati-hati.
Masyarakat di sekitar tempat tinggalmu lagi gotong royong bersihin lingkungan. Kamu merasa malu ketika melihat orang lagi bekerja sementara kamu bersantai,lalu kamu membantu warga. Contoh lain kamu besok akan presentasi karena malu dan takut penampilanmu tidak maksimal maka kamu berlatih untuk berbicara di depan umum dan menyiapkan materi presentasi itu. Nah itu contoh malu yang mendatangkan kebaikan bagimu. Karena rasa malu itu kamu tersadar untuk bekerja secatra maksimal.
Lalu seperti apakah malu dan takut yang tidak baik dan gak wajar? Banyak. Contohnya: Malu karena gak punya pacar, malu karena gak naik motor ke sekolah, takut untuk menjawab pertanyaan, malu menyapa kenalan saat bertemu di jalan, malu untuk berdiskusi, takut berbicara di depan umum, dan masih banyak lagi malu dan takut yang aneh dan agak kurang wajar.
So buat kalian semua jangan merasa malu dan takut untuk takut dan malu asalkan masih dalam koridor normal,positif,baik,bermanfaat,dan berfaidah bagi dirimu dan orang disekitarmu. Untuk menjadi orang sukses jadilah pemberani dan tempatkan malu dan takut pada tempat yang seharusnya.

Tiba giliran saya untuk menyampaikan materi rapat. Huahhhhh, baru juga ucap salam udah keburu tertawa. Karena harus menyebut kedua temanku yang tadi dengan sebutan bapak. Apalagi saya harus agak berteriak bicaranya supaya terdengar oleh guru yang menilai. Beberapa kali saya melakukan kesalahan kecil. Misalnya setelah saya menyelesaikan materi seharusnya saya menyerahkan acara kembali pada MC sebelum membuka sesi tanya jawab. Tapi saya malah membuka sesi itu sendiri tanpa bilang ke MC. Untung saja teman saya Yunisa menarik tanganku sebelum saya selesai bicara. Dan hampir saja saya salah menyebut nama kedua teman saya yang tadi. Hahai maklum masih belajar.


