JANUARI
Januari bulan pertama awal yang baru, pertama kalinya Januari 2014 merasakan pulang kampung mudik saat liburan sekolah eh maksudku liburan kuliah. Dulu saat masih SMA aku sungguh penasaran seperti apa sih rasanya heboh pulang kampung? Kenapa teman-temanku bilang libur sekolah yang dua minggu itu terlalu singkat padahal aku sudah mati kutu gak tau mau ngapain di rumah. Tapi Januari 2014 membuatku paham ketika kamu jauh dari orangtua dan keluargamu maka saat kesempatan libur datang maka itulah saat yang tepat kamu bisa pulang. Apalagi dengan ya katanya titel mahasiswa. Jangan dikira ya jadi mahasiswa itu enak kayak di sinetron-sinetron yang di televisi. Ke kampus pake rok mini atau celana jeans yang sobek-sobek, nongkrong cantik di kantin atau di mall, hangout ke sana-kemari. Selamat datang di dunia nyata. Tugas dari dosen, praktikum dan masih banyak lagi ya meskipun gak kayak di SMA lebih fleksibel sedikit. Ada dosen ya kuliah gak ada kuliah ya monggo kamu mau ngapain aja.
FEBRUARI
Kelud meletus broo sist. Bayangkan kamu baru bangun tidur terus buka HP, buka Line sudah pada heboh langit jam 6 pagi di Yogyakarta seperti jam 3 atau jam 2 malam dan aku baru saja bangun dalam keadaan setengah sadar masih belum bisa mencerna apa yang terjadi. Ketika aku lihat ke luar kamar seperti bagaimana ya, langit berwarna orange kecoklatan seperti di film jaman baheula alias jaman dulu. Ya kebetulan saat itu pikiranku lagi gak jernih, orang-orang pada di kamar menghindari debu kelud dan aku malah pergi keluar dari kosan. Walaupun pake jaket 2 lapis helm masker dan sepatu, keliling kampus. Sekampus itu debu tebal banget (aku pikir karena di Jawa Timur gak bakal parah dampaknya sampai Yogyakarta) melihat kampus seperti melihat loksai syuting film untuk pembuatan film bersetting jaman dulu banget. Bahkan sampai sejenis polisi tidur aja aku gak sadar. Ringroad sepi jarak pandang ya cuma 2 meter lah saat itu. Debu-debu itu samapi bikin lantai licin dan kelamnya langit Jogja mungkin mewakili kelamnya hatiku bulan itu.
Kelud meletus dan kamu putus. Can-you-imagine-it?
Rasanya ya namanya juga putus keles, adalah rasa sedih rasa sendiri rasa kesepian kehilangan. Beruntung aku memang tidak sendirian menghadapi ini, ada sahabat-sahabatku yang setia menghiburku menyurhku bangkit dan menghadapi dunia ini dengan lebih baik. Menjadikan yang lalu sebagai pelajaran. Tapi itu gak mudah broo awalnya sih namun ternyata gak sulit kok :D.
MARET
Maret awal mula yang baru. Saat PKM GT diberitahukan pada teman-teman saat itu ada tawaran untuk bergabung dalam kelompok PKM GT diajak oleh kakak angkatan saya. Siapa yang bakal nolak? Kesmpatan emas bro sist, saya yang masih bau kencur ini bisa sambil belajar menulis dan melatih kemampuan berpikir saya. Pertama kali ikut PKM GT langsung ikut dua kelompok sekaligus.
APRIL
Ulang tahun saya namun saat itu saya ngerasa gak ada yang istimewa awalnya. Jujur saya iri melihat teman-teman di kampus ketika ulang tahun ada yang disiram air atau diceburin ke kolam kampus ya walaupun sedikit ngeri juga. April pula saya menemukan kembali keberanian berkendara di jalana ramai, gak ada pilihan lain mau nebeng siapa setiap orang punya tugas masing-masing saat itu saya lagi jadi panitia acara nasional di kampus dan tadaa keberanian itu saya temukan kembali. Suatu hadiah yang indah di hari ulang tahun.
MEI dan JUNI
Tidak banyak hal yang berbeda dari bulan ini, namun saya sudah mulai mengenal kembali membuka hati buat menyukai seseorang. Alam bawah sadar yang menyatakan untuk move on sepenuhnya dan kembali ke jalan yang seharusnya. Aku ingat dan mana mungkin lupa di sini awal ceritaku bisa melaju dan berbicara di depan forum ilmiah kedokteran se Indonesia. Aku diajak bergabung dalam satu tim bersama seorang kakak angkatan yang aku emang dari awal sebetulya sudah penegn tapi gak berani bilang, dari perbincangan tentang psikiatri akhirnya berujung tawaran satu tim di Temilnas.
JULI
Bulan yang cukup sibuk dikejar deadline pengumpulan karya untuk Temilnas dan ujian blok 6 serta aku akui itu adalah awal Ramadhan pertamaku puasa hari pertama enggak di rumah dan jauh dari orangtua. Rasanya itu nyesek bro sist. Memusatkan pikiran saat kangen rumah homesick itu gak mudah, bahkan jurnal kedokteran dengan bahasa yang mudah dipahami pun jadi terasa rumit saat berusaha ku baca. Tapi liburan semester 2 terasa lebih bebas lebih indah lebih berkesan daripada liburan semester 1 di tingkat 1. Ehem ya bertemu orang yang pernah disukai harus ku akui menimbukan efek nano-nano. Namun melihat sahabtmu sedih dan terpuruk siapa yang tega?
AGUSTUS
Tawaran ke dua untuk satu tim kali ini event SPORA UNSRI 2014. Dasar aku jarang mikir panjang langsung saja aku ambil tawaran itu. Jujur sedikit banyak 2 Ti tersebut yang membuatku merasakan kembali skenario hidup yang bagus kembali bersemangat seperti menemukan kembali semangat hidup yang sempat redup dan kembali menyala.
SEPTEMBER
Awal yang baru resmi bukan anak bungsu lagi di kampus. September 1 kata BAHAGIA. Orang yang aku anggap kakak sekaigus sahabatku yang kami sempat salah paham sejak Nopember 2013 akhirnya menghubungiku dan akhirnya kami sadar ternyata saling diam selama hampir setahun karena alasan yang cukup aneh yang ternyata bukan sepenuhnya salah dia tapi orang lain yang maaf gak bisa aku bilang (but Im so happy to meet you again kakak). Dua sahabatku akhirnya nyusul jadi mahasiswa Yogyakarta. Satu sahabatku melanjutkan menaiki tangga ilmu di Bandung. Tadaaaa bahkan aku awalnya tak menyangka pada hal ini. Karya tulis kami masuk 10 besar SPORA UNSRI dan salah satu finalis bidang KTI Temilnas 2014. Dengan selang waktu hanya satu minggu dan itu awal blok awal semster akhirnya kami maksudnku aku dan temanku berbagi tugas dan aku memilih ke Surabaya. Walaupun kami gak menang tapi jadi finalis event keren tingkat nasional buat pemula sepertiku rasanya amazing.
OKTOBER
Bulannya kumpul bareng, bahagia itu sederhana. Berkumpul bersama sahabat-sahabatmu yang sudah setahun gak bertemu itu adalah salah satu bentuk kebahagiaan yang tidak bisa dipungkiri bagaimana pun juga. I love this moment!





